Star7tv.Com |Kapuas Hulu -Kalbar-, Warga Semangut Utara dan Warga Nanga Semangut keluhkan ribuan batang karet yang siap disadap. Sekarang sudah rata dengan tanah dilokasi Simpang Empat Desa Nanga Suruk,Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Klimantan Barat,Jumaat 14/04/2023.
EKO PRAWIRO (45) warga masyarakat setempat ketika dikompirmasi oleh awak media Star7tv.com membenarkan bahwa adanya kegiatan perusahaan kelapa sawit PT Batu Rijal Perkasa dimana perusahaan tersebut menggarap lahan tanpa ada kompromi dengan warga pemilik lahan yang sudah membabi buta”,Ucap Eko Prawiro.
Senada juga apa yang diungkapkan SUPARTO (43) perkebunan rakyat ini adalah sebagian besar milik warga tapi kenapa perusahaan PT Batu Rijal Perkasa mengharap lahan tanpa seijin warga setempat bahkan komunikasi dengan juga tidak ada”, Ungkapnya.
M.Nurdin yang juga sebagai Ketua Adat
Semangut Utara, tentunya saya mengerti bahwa status tanah ini, bukan lahan terlantar (Tidak di Urus) ini adalah lahan perkebunan karet adat yang sudah lama kami kelola secara turun-temurun dari nenek monyang kami yang sudah diwariskan kepada keluarga kami masing-masing. dan jelas masing-masing punya hak kepemilikannya secara adat”,Ujar M.Nurdin.
“Selanjutnya,M.Nurdin mengatakan secara tegas bersama-sama dengan warga tetap menuntut ganti rugi kepada perushaan PT Batu Rijal Perkasa.
M.Nurdin juga mengungkapkan jika dibiarkan berlarut-larut masyarakat setempat yang dirugikan,ya tentunya tidak ada yang diuntungkan, hanya segelintir oknum yang merasa diuntungkan”,Tutupnya M.Nurdin.
Harapan warga kedepannya kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,PT Batu Rijal Perkasa untuk bisa setop kegiatan penggarapan lahan warga juga berharap dengan segera dicabut izin perusahaan PT Batu Rijal Perkasa kami warga setempat tidak percaya kapada perushaan PT Batu Rijal Perkasa.
Penulis : Anuarman-Kabiro Kapuas Hulu Star7tv.com
Editor : Rinto Andreas
