Star7tv.com, Mempawah – Nasib miris terjadi kepada 5 buah rumah warga yang dibongkar delapan Kepala keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Taruna Desa Sungai Duri 2 kecamatan Sungai kunyit Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat yang terdampak pengerjaan RJN (Ruas Jalan Nasional) PT Pelindo II sampai sekarang tanpa ada kejelasan.
Salah seorang warga Nenek Ratilah (58) saat dijumpai awak media, Jumat 13 Juni 2023 mengeluhkan rumahnya dibongkar pada 21 April 2023 lalu, dan sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihal PT. Pelindo II untuk mengganti rugi rumah dan tanam tumbuh kami yang sesuai dengan danom masing-masing yang sudah dikeluarkan oleh pihak ATR/BPN Kabupaten Mempawah.
Lanjut Ratilah menjelaskan, menurutnya PT Pelindo II pernah mendatangi kami dan menyampaikan bahwa rumah kami terkena dari pengerjaan ruas jalan nasional PT Pelindo II dan harus mengosongkan rumah dan di tanggal 21 April 2023 dibongkar atau dieksekusi dan sudah kami turuti.
“Untuk ganti rugi danom B bangunan dan tanam tumbuh, kami hanya ingin rumah kami dan tanam tumbuh kami mohonlah di bayar dan diselesaikan oleh pihak PT Pelindo II,kami tidak menuntut yang lain pak, kami ini orang kecil ditambah ditelantarkan seperti ini,”harap nenek Ratilah
Sementara itu, Muhammad Wonda selaku RT 06 rw 02 Dusun Taruma Desa Sungai Duri 2 yang juga rumahnya ikut dibongkar mengatakan waktu pertama pembongkaran rumah sudah saya tanyakan dari pembongkaran rumah ke pembayarannya berapa lama dari pihak Pelindo II, menyampaikan 6 bulan tapi saya tanyakan lagi, kalau seandainya 6 bulan belum selesai pembayaran mau dikemanakan kami ini apakah mau dikontrakan lagi?
“Tapi pihak Pelindo II menyampaikan ke kami mudah-mudahan dalam 6 bulan selesai tanpa ada hitam diatas putih ke kami ini, terkait keluhan ini saya sudah sampaikan ke pihak Desa Sungai Duri 2 dengan jawaban ya tunggu-tunggu aja,”ucap M.Wonda
Lanjut Muhammad Wonda lagi, rumah yang di bongkar ini 5 buah rumah 8 kepala keluarga, harapan saya kepada PT Pelindo II dan instansi terkait tolong cepat diselesaikan lah kami ini masyarakat kecil janganlah dipersulit dan tolong jangan dipermainkan kami pak, kalau kami tidak mengadu ke pemerintah kemana lagi kami mau mengadu pak, harap Muhammad Wonda.(Rinto Andreas).