RajaBackLink.com
Daerah  

Terkait Dugaan Pengeroyokan Oknum Wartawan Oleh Warga Ciminyak, Ini Kronologi sebenarnya

Terkait Dugaan Pengeroyokan Oknum Wartawan Oleh Warga Ciminyak, Ini Kronologi sebenarnya

star7tv.comLebak – Terkait terjadinya dugaan pengeroyokan terhadap salah satu wartawan Media Online diduga akibat efek dari sebuah pemberitaan terkait adanya bantuan program pemerintah untuk para siswa di salah satu Sekolah Dasar(SD) yang berjudul “Diduga SDN 1 Ciminyak Gelapkan Kartu Indonesia Pintar Milik Siswa”.

Dan dilansir dari beberapa Media Online yang menerbitkan pengakuan Dani selaku Wartawan online mengaku dipukul oleh salah seorang oknum warga diduga terkait permasalahan dalam pemberitaan.

Terkait hal tersebut H.Nayo Kepala Sekolah SDN 1 Ciminyak Kecamatan Muncang ketika dikonfirmasi diruang kerjanya membenarkan adanya pemberitaan terkait sekolahnya dan terkait itu ia sebelumnya pun sudah beberapa kali mengundang Dani selaku Wartawan untuk datang ke sekolahnya untuk bertemu dengannya langsung selaku Kepala Sekolah terkait permasalahan realisasi PIP agar tidak terjadi salah informasi, namun Dani selaku Wartawan tidak juga hadir.

“Beberapa kali saya mengundang Dani Kesekolah namun yang bersangkutan tidak datang malah yang datang adalah berita”,ujarnya.

Sedangkan Ustadz Dadi selaku Ketua Komite Sekolah dikediamannya mengungkapkan bahwa dirinyapun telah berkali-kali mengundang saudara Dani untuk datang ke sekolah atau kekediamannya agar bisa didapatkan solusi dari permasalahan yang ada namun sayang nya saudara Dani juga tidak mau datang sehingga ia meminta salah seorang warga untuk datang kerumah Dani untuk mengundang ke rumahnya terlebih karena masih satu kampung.

“Tujuannya saya mengundang Dani karena agar saya selaku Komite bisa memberikan keterangan yang jelas kepada Dani perihal permasalahan di SDN 1 Ciminyak agar tidak salah paham”, ungkapnya.

Namun sayangnya ketika mereka bertemu malah terjadi masalah tambahnya, terkait kejadian tersebut ia berharap kepada semua pihak untuk saling menahan diri dan juga ia mengatakan bahwa kejadian itu sudah selesai dan juga telah saling memaafkan satu sama lain dikantor Polsek Muncang.

“Waktu itu juga sudah bermusyawarah dan sepakat saling memaafkan dan tidak saling menuntut satu sama lain”. pungkasnya.

Sedangkan Dana 48th warga kampung Ciminyak desa Ciminyak yang dalam pemberitaan diduga pelaku pemukulan mengakui bahwa dirinya memang mendatangi kediaman saudara Dani karena diminta oleh ketua Komite Sekolah yang sekaligus Ustadz yang sedang memimpin pengajian agar menyampaikan undangan kekediaman untuk bermusyawarah dan bersilaturahmi.

“Saya diminta tolong untuk mengajak Dani kerumah pa Ustadz untuk sekedar bersilaturahmi prihal Sekolah”,ujarnya.

Namun ketika bertemu dengan saudara Dani malah saya mendapatkan bahasa yang tidak nyaman dan layak dari seorang kaum intelektual atau Wartawan yang langsung membuat saya hilap dan emosi, bahasa yang diucapkan kurang lebih seperti ini.

“Aing boga hukum, aing teu sieun ka Kiyai, teu sieun ka Santri teu sieun kasaria Kabeh.(Saya Punya hukum, saya tidak takut ke Kiyai, Saya tidak takut Ke Santri dan Saya tidak takut kekalian semua)”, ujarnya menirukan ucapan Dani padanya.

Ucapan tersebut yang membuat dirinya hilap sehingga terjadinya permasalahan itu karena hal ini tidak ada kaitan dengan Santri dan Kiyai tukasnya, dan seharusnya Dani sebagai Wartawan paham dan berjiwa besar ketika diundang oleh pihak sekolah dan Komite untuk meluruskan atau bermusyawarah terkait prihal sekolah bukan malah memancing emosi tukasnya.

Adapun setelah kejadian tersebut dia juga menerangkan bahwa sudah diadakan musyawarah langsung di Kantor Polsek Muncang dan disepakati saling memaafkan dan tidak saling menuntut. (red)

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *