Star7tv.com Kabupaten OKI – Viral dimedia sosial berita berjudul “Oknum LSM Masuk ke Rumah Kades Suka Damai Tanpa Izin, Langsung Diamankan Polisi” yang tayang di beberapa media online pada Hari Rabu tanggal 25 Oktober 2023. Dimana Seorang pria paruh baya berinisial Kdn yang mengaku seorang wartawan dan ketua salah satu LSM di OKI, datang dan masuk ke rumah seorang Kades di Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran tanpa izin.
Akibatnya, oknum berinisial Kdn alias Bram tersebut dilaporkan oleh Keluarga Kades berinisial Ry ke Polsek Pedamaran dengan bukti laporan pengaduan laporan dengan nomor TB/42/X/2023/Sumsel/Res OKI/ Sek Pedamaran.
Terkait hal tersebut Tim Media Online yang tergabung dalam DPD IWO Indonesia melakukan check and ricek terhadap kejadian tersebut dengan mendatangi Mapolsek Pedamaran pada Hari Kamis (26/10/2023). Setibanya dikantor Polsek Pedamaran tersebut, Tim media Online yang tergabung dalam DPD IWO Indonesia ini menyapa orang yang ada didalam Kantor Polsek Pedamaran dengan Salam “Assalamualaikum” namun tidak ada jawaban, namun setelah ada seorang pegawai yang mengaku PHL mempersilahkan masuk, lalu tim IWO Indonesia masuk ke Kantor Polsek Pedamaran dan memperkenalkan diri serta menanyakan apakah ada buku tamu, dijawab seorang perempuan sebagai PHL tersebut, tidak ada buku tamu pak. Kemudian Tim IWO Indonesia OKI memberitahukan maksud dan tujuan kedatangan di Polsek Pedamaran
“Kami dari media yang tergabung dalam DPD IWO Indonesia OKI ingin bertemu pak Kapolsek Pedamaran, guna mengkonfirmasi informasi kejadian di Desa Sukadamai yang beritanya lagi viral, terang Aliaman yang juga selaku Ketua DPD IWO Indonesia OKI didampingi Nopis, Sahilin serta rekan media lainnya, Musdaliah, Denny, Neli, Yasin dan Nurlis.
Dijawab oleh seorang PHL tersebut, Pak Kapolsek sedang ada giat diluar dan Kanit Res juga sedang dilapangan, kalau masalah yang di Desa Sukadamai, orangnya sudah keluar kemarin dan tidak ditahan, ujarnya.
Kemudian seorang anggota polisi menghampiri tim media ini sembari mengatakan, Pak Kapolsek sedang keluar, kalau Kanit Res juga sedang kelapangan, ada penemuan mayat, terangnya.
Tim media ini lalu meminta nomor Kapolsek agar bisa konfirmasi lebih lanjut via WhatsApp, dan tidak lama kemudian nomor kontak Kapolsek Pedamaran diberikan oleh anggotanya.
Kemudian Kapolsek Pedamaran, Muhammad Jimmy Adry, SH (sebagaimana namanya tercantum di papan nama masuk ruang kantornya) disapa melalui pesan via WhatsApp ke nomor +62 853-6799-22xx dan hanya ada balasan “Terimakasih telah menghubungi saya” singkatnya dan meski dikontak via WhatsApp tidak ada jawaban.
Kemudian tim media ini permisi dan berlalu dari Polsek Pedamaran dan kemudian salah satu awak media menghubungi Kasi Humas Polres OKI, Hendi Yusrian dan menyampaikan bahwa sesuai arahannya, kami sudah ke Polsek Pedamaran namun tidak mendapat informasi terkait berita viral tersebut, jawaban Kapolsek Pedamaran “Terimakasih telah menghubungi saya”, lalu kemudian Kasi Humas Polres OKI, mengatakan mengenai hal tersebut ia juga baru tahu setelah kemarin (Selasa/25/10/2023) saya dikasih tahu ada diberita dari rekan wartawan Beritaanda, dan hingga saat ini belum ada informasi dari Polsek Pedamaran terkait hal tersebut, pungkasnya.
Setelah itu Tim IWO Indonesia OKI menuju ke Desa Sukadamai Kecamatan Pedamaran, dan kebetulan Ry maupun Kades Sukadamai, Supriyadi sedang berada dirumahnya. Tim IWO Indonesia OKI ini diterima dengan baik dan diajak keruang tamu dirumahnya.
Saat dikonfirmasikan permasalahan tersebut, Ry (Ibu Supriyadi/Kades) mengatakan memang benar dirinya melaporkan oknum (Kdn) ke Polsek Pedamaran (25/10/2023) kemarin ujarnya.
Ia melaporkan oknum Kdn yang mengaku wartawan tersebut, karena dirinya kesal karena Kdn telah masuk kerumah menuju kamar anaknya (Kades) tanpa menyapa dengan salam dan tanpa ijin, lalu tiba-tiba oknum (Kdn) tersebut masuk dengan masih memakai sepatu dengan paras yang seperti marah, terangnya.
Diceritakan oleh Ry, kami sedang ada dibawah, awalnya dia (Kdn) turun dari motor dengan raut wajah seperti nak (mau) marah, datang kerumah dan kebetulan dirumah ini banyak keluarga dan warga karena habis acara yasinan.
Saya tanya ke yang bersangkutan, mau kemana pak, nak (mau) nemui siapo pak, tanya Ry kepada oknum, dijawab oleh oknum (Kdn), mano (mana) pak kades tanya oknum (Kdn) kepada Ry, lalu Ry menjawab dengan mengatakan, pak kades ada dikamar, dari semalam lagi sakit mencret dan masih kecapean, ujarnya.
Lanjutnya, lalu saya tanya, siapa bapak nih, tiba-tiba oknum tersebut menjawab “Aku inilah (lah) yang galak (sering) ngadu-ngadu tu”, tandasnya.
“Ai pak jangan mak (seperti) itu, dijawab oleh oknum (Kdn) kalau seperti ini ku adukan kamu, lalu kemudian dijawab ibu-ibu sekitar 20 orang yang lagi berada ditempat kades tersebut “kalu nak ngadu, ngadu lah kamu, ujar ibu-ibu (warga) saat itu. Lalu oknum (Kdn) tersebut mengatakan “Ngapo sampai kades nih pacak dilantik” tandasnya, kemudian kami jawab bersama warga “ya kami menang, makanya dilantik,” ceritanya.
Setelah itu, karena dia (oknum Kdn) sepertinya tidak percaya dikatakan anakku (kades) sakit, lalu oknum (Kdn) tersebut naik kerumah tanpa melepas sepatu dan langsung menuju ruang kamar anakku (kades) yang lagi terbaring dan bersama dengan istrinya, kebetulan saat itu pintu rumah sedang terbuka sebelah (satu) jelas Ry.
Bersyukur, oknum tersebut tidak dimasa warga, karena warga sudah berkumpul kerumah kades dan ada sekitar 300 warga hingga dihalaman rumah terang Ry didampingi Kades Sukadamai, Supriyadi kepada tim DPD IWO Indonesia OKI.
Atas kelakuan yang dilakukan oleh oknum tersebut, lalu kami mengontak pihak kepolisian Polsek Pedamaran, lalu kemudian oknum (Kdn) diamankan warga dan setelah Polsek Pedamaran datang lalu oknum (Kdn) diserahkan dan diamankan polisi lalu dibawa Polisi ke Kantor Polsek Pedamaran. Pada saat ditanya oleh polisi, oknum (Kdn) ternyata berprofesi sebagai salah satu Ketua LSM yang bertugas di OKI dan bukan Wartawan, terang Ry.
Sementara itu Kades Sukadamai, Supriyadi saat dikonfirmasi mengatakan, memang benar adanya kejadian yang disampaikan warga, dan sudah dilaporkan ke Polsek Pedamaran dengan laporan “Memasuki Rumah Tanpa Ijin” dan pasal yang disangkakan terhadap oknum (Kdn) itu pasal 167 KUHP, meski pasal tersebut tipiring kan proses tetap jalan, terangnya.
Saat itu memang saya lagi sakit mencret, bahkan terasa mau tidur di WC saja, mengenai hal adanya kejadian tersebut kita kurang tahu permasalahannya seperti apa, ujarnya.
Saat ditanya apakah Oknum (Kdn) sudah meminta maaf atau datang kerumah setelah kejadian tersebut ? Dijawab Kades Sukadamai Supriyadi, sampai saat ini belum ada dia atau keluarganya yang datang kesini untuk meminta maaf, ya hari ini juga kita sudah menyiapkan saksi untuk dimintai keterangan oleh pihak Polsek Pedamaran, ungkapnya.
Awalnya oknum (Kdn) tersebut ditanya tidak mengatakan dari mana, dan setelah ditanya Kanit Reskrim Polsek Pedamaran, akhirnya oknum (Kdn) tersebut mengaku dan mengeluarkan kartu anggota salah satu LSM bahkan sepertinya di (oknum Kdn) merupakan Ketua dari LSM tersebut.
“Kita tidak habis pikir, kok bisa ya, seperti oknum (Kdn) tersebut jadi anggota LSM apalagi jadi Ketua LSM”, ujarnya sembari mengatakan kalau oknum (Kdn) tersebut diduga orang suruhan dan kita sudah tahu orangnya,” tutupnya.
Terpisah, Kdn alias Bram saat dikonfirmasi di Warung Gepeng di Kayuagung terkait peristiwa tersebut mengatakan, sekira pukul 09.00 WIB dirinya dengan mengendarai motor menuju kerumah Kades Sukadamai dengan maksud untuk meminta bantuan dana operasional guna agenda ke Jakarta.
Dikatakannya, sesampai di area rumah kades saat itu banyak warga disekitar rumah Kades Sukadamai dan sepertinya sedang habis acara, saya bertanya ke salah satu ibu dan ternyata dia orang tuanya pak kades, saya tanya dengan baik-baik, tidak ada saya marah-marah dan saat ditanya apakah ada kades, dijawab ibunya, pak kades ada di kamarnya lagi sakit, kalau tidak percaya lihat saja sendiri, ucapnya saat itu, terang Bram.
Karena banyak warga apalagi ibu-ibu dan tidak mungkin harus ijin untuk menemui kades karena kades itu kan milik masyarakat, lalu saya naik dan melihat memang kades sedang terbaring di kamar, namun saya tidak masuk kamarnya, hanya melihat dari luar kamar karena kamarnya tidak terkunci begitu juga pintu rumah saat itu, Karena kades sepertinya memang sakit, lalu saya turun dari rumah dan seturun daro rumah kades tiba-tiba saya dikerumuni ibu-ibu dan seperti ada yang memfhoto dan memvideokan saya yang saat itulah saya dipegang oleh warga dan tidak lama ada polisi dan saya dibawa ke Polsek Pedamaran, “tidak ada yang memukul saya,” jelasnya.
Setelah saya diamankan dan diminta keterangan oleh pihak Polsek Pedamaran, sekira jam 16.00 WIB saya diperbolehkan pulang oleh Polsek Pedamaran, jelasnya. (Tim IWO Indonesia OKI) (Oktarina)