RajaBackLink.com
Daerah  

Even Berskala Nasional di Desa Arjasa ,Hyang Argopuro Ke 8

Even Berskala Nasional di Desa Arjasa ,Hyang Argopuro Ke 8

 

Star7tv.com || Jember,  Melalui Kementrian Pariwisata dan Dinas pariwisata Kabupaten Jember Hyang Argopuro Festival (JHAF) ke-8, merupakan even berskala nasional, yang di gelar Desa Arjasa Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, pada Sabtu (14/09/2024)

 

Ajang bergengsi itu terselenggara atas kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Pemkab Jember dan Pokdarwis Desa Arjasa.

 

Mengawali even itu, Kepala Disparbud Kabupaten Jember Bambang Rudianto melakukan pengambilan air suci dari sumber mata air Sendang Tita Amertha Rajasa yang ada di desa Arjasa.

 

Kepala Disparbud Jember Bambang Rudianto menjelaskan bahwa even itu, merupakan upaya Pemkab Jember dalam upaya melakukan Pemajuan Kebudayaan, sebagaimana diamanatkan UU.

 

“Ini merupakan upaya kita untuk menemu kenali apa apa yang menjadi warisan budaya leluhur kita, baik itu seni tradisi dan budaya, maupun warisan leluhur lainnya,” jelasnya.

 

Terlebih di lereng Hyang Argopuro itu, kata Bambang Rudianto memang sudah ada peninggalan peradaban Kebudayaan yang sudah berabad-abad.

 

“Semakin hari semakin banyak kita temukan peninggalan sejarah baik berupa artefak, dan peninggalan lainnya,” ujarnya.

 

Terdapat beberapa peninggalan yang dinilai layak untuk dikembangkan di Desa Arjasa, diantaranya Sendang Tirta Amertha Rajasa.

 

“Sendang ini merupakan air suci, yang menjadi pertanda dari perjalanan sejarah ummat Hindu, selain pura agung di Lumajang,” ujarnya.

 

Selain itu ada Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ta’ buta’an, seni tradisional, kuliner, seni melukis, membatik, dan warisan budaya lainnya.

“Ini yang akan kita terus gali, sehingga kedepan kami harapkan dapat terus dikembangkan,” ujarnya.

Menurut Ketua Kelompok Desa Wisata Adat Desa Arjasa Sugianto, kegiatan itu masuk dalam program Senandung Dewi (Semarak Event Unggulan di Desa Wisata) tahun 2024, yang merupakan program dari Kemenparekraf.

 

“Tentu ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, yang telah dipercaya menggelar event berskala nasional,” ujar Sugianto.

Dalam penyelenggaraannya, kata Sugianto dilaksanakan secara pentahelix dengan melibatkan berbagai unsur, diantaranya Akademisi, 32 pelaku UMKM, 10 sanggar Seni dan Budaya, Pemerintahan Desa dan para pihak terkait.

 

Event itu juga merupakan pengembangan dari Sedekah Desa, yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1920, namun mulai dikembangkan pada tahun 2017 ke arah pengembangan pariwisata.

“Kami coba menggarap even budaya ini agar lebih marketable, ” jelasnya.

 

Anggaran dalam menyelenggarakan kegiatan itu, kata Sugianto bersumber dari dana stimulan Kemenparekraf, Disparbud Jember, dan Pemerintahan Desa.

“Anggarannya kita berkolaborasi, dalam mendorong suksesnya acara ini,” jelasnya.

 

Meski even itu episentrumnya ada di Desa Arjasa, namun sebenarnya merupakan even Pemkab Jember, yang kedepan akan digelar menjadi even tahunan.

 

“Selain ada JFC, semoga tahun depan (2025) ada even Hyang Argopuro Festival,” harapnya.

 

Suksesnya acara tersebut, menurut Sugianto tak lepas dari peran Kepala Desa Arjasa Wasiah, yang telah mendorong tumbuh kembangnya kegiatan pengembangan Wisata.

 

“Sehingga Desa Arjasa mendapatkan peringkat ke 5, secara nasional. Semoga beliau (Kepala Desa Arjasa Wasiah) masih dipercaya masyarakat untuk kembali memimpin desa Arjasa,” ujarnya.

 

Perwakilan Kementrian Pariwisata Devisi Analisa Kebijakan pariwisata,Vicky Aprilianto mengatakan bahwa Kemenparekraf telah mendorong berkembangnya even di Kabupaten Jember.

Ini merupakan komitmen kami untuk terus mendorong tumbuhnya dunia pariwisata, seperti yang telah kami lakukan untuk mendorong JFC,” katanya.

 

Demikian pula dengan even Hyang Argopuro Festival ke-8 itu, kata Vicky merupakan upaya Kemenparekraf untuk mendorong tumbuhnya kegiatan pariwisata di setiap Desa Wisata.

“Untuk kabupaten Jember, baru masuk satu desa, yakni Desa Arjasa,” katanya.

 

Jika gelaran Hyang Argopuro Festival ini dianggap berhasil, maka akan dilanjutkan pada tahun 2025, dalam gelaran yang lebih semarak.

“Nanti kita akan evaluasi, jika nanti even ini dinilai berhasil, maka tahun depan akan kita tingkatkan lagi,” tegasnya.

 

Sugiono

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *