RajaBackLink.com

Miris,Proyek Peningkatan Jalan Bengkayang-Suti Semarang Diduga Menggunakan Material Limbah PETI.

Miris,Proyek Peningkatan Jalan Bengkayang-Suti Semarang Diduga Menggunakan Material Limbah PETI.

 

Star7tv.com |Bengkayang  – Kalbar -Infrastruktur jalan yang bermutu menjadi pendukung untuk geliat perekonomian disatu Daerah tersebut. Di sinilah peran dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Provinsi Kalbar yang memiliki program perbaikan dan pemeliharaan berkala ruas jalan Kabupaten/Kota.

 

Khusus di Kabupaten Bengkayang perlu kiranya  Dinas PUPR proaktif dalam pangawasan,turun langsung lapangan melihat perkerjaan tersebut.

 

Ruas jalan Bengkayang-Suti Semarang dibangun oleh pemerintah provinsi Kalimantan barat melalui dinas pekerjaan umum dan penataan ruang bina marga.No kontrak 620/05/BM/BKY-STS/PUPR.Dengan nilai kontrak Rp.2.867.807.000,00-(Dua miliar delapan ratus enam puluh tujuh juta delapan ratus tujuh ribu rupiah) Bersumber dana APBD provinsi Kalimantan barat.Sudah dalam proses pengerjaan.

 

Pekerjaan proyek tentunya bertujuan untuk memberikan kemudahan akses arus transportasi yang memadai bagi masyarakat pengguna jalan yang selama ini sangat diharapkan oleh masyarakat terutama masyarakat pedalaman.

 

Berdasarkan hasil pantauan media ini di Lapangan, di beberapa titik terdapat adanya bahan meterial menggunakan lps limbah PETI yang di hampar ke badan jalan.tentunya hal ini di khawatirkan sangat tidak layak di gunakan mengingat standar kualitas mutu dari pekerjaan proyek itu sendiri.dan berpengaruh terhadap ketahanan dari ruas jalan tersebut.

 

Warga masyarakat Desa Baniamas Dedy s memberikan tanggapannya serta harapan Saat di jumpai media ini (Sabtu 08/09/22) atas pengerjaan proyek peningkatan jalan Bengkayang-Suti Semarang,Jangan sampai ketahanan dari pekerjaan seminggu di bangun lalu beberapa hari sudah rusak.

 

“Harapan kita jalan ini di buat harus berdasarkan prosedur, Kualitas,Materialnya supaya ketahanan dari pekerjaan ini nda mungkinlah seminggu di kerjakan besoknya rusak.Hal demikian tentunya sangat-sangat merugikan masyarakat dan negara.Ucapnya.

 

Lebih jauh lagi Dedy mengatakan bahwa pembangunan ini adalah hasil dari pajak yang kita bayar Bersama-sama.

 

“Hal ini sudah jelas hasil dari pemungutan pajak kita bersama,Yang pergunakan oleh pemerintah untuk membangun apalagi kita sebagai warga masyarakat di haruskan sadar akan pajak.Oleh karenanya kita berharap juga kepada pemerintah selaku pengguna anggaran,Benar-benar melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan ini sebab ini bersumber dari uang rakyat. setidaknya dari dinas terkait dan pengawas benar-benar siap hadir memperhatikan kondisi lapangan,Jangan hanya menerima laporan dari pihak-pihak tertentu dan wajib melihat yang sebenarnya apa yang terjadi  Lapangan serta bagaimana pola kerja yang sebenarnya.Tegas nya.

 

( Rinto Andreas/Injil )

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *