RajaBackLink.com

Tolak Negosiasi. GBB berencana Akan Siapkan Massa Lebih Banyak Saat RUPS LB 2 Desember Mendatang

Tolak Negosiasi. GBB berencana Akan Siapkan Massa Lebih Banyak Saat RUPS LB 2 Desember Mendatang

Sstar7tv.com – Serang – Puluhan massa dari berbagai unsur lembaga, ormas dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakkan Banten Berseru (GBB) melakukan aksi damai di depan Kantor Bank Banten Kemang Kota serang. Pada Rabu (16/11/2022).

Aksi massa yang dilakukan GBB tersebut, merupakan reaksi dari berbagai polemik yang terjadi di tubuh bank banten. mulai dari Bank Banten yang merugi pasca disuntik 1.85 T oleh Dana APBD.

Arwan yang merupakan kordinator aksi mengatakan Manajemen Bank Banten dinilai
lebih mementingkan Dana Operasional sehingga mengakibatkan beberapa KCK diluar Banten terpaksa di tutup.

” Hingga yang terparah ialah Kasus Kredit Macet 50 Miliar yang terjadi adalah Kasus kedua kalinya pasca ditetapkan Satyavadin Djojosubroto sebagai Terpidana Kasus Kredit Macet Bank Banten ” Ujar Arwan

lebih lanjut dikatakn Arwan, bahwa kegiatan Aksi yang dilakukan di Depan Bank Banten tersebut sebagai informasi kepada Publik bahwa Bank Banten tidak baik-baik saja banyak kasus yang membuat Bank Banten milik daerah terhambat perkembangannya.

“Ini bagian dari upaya pemberian Informasi kepada publik, saya meyakini betul sebagian masyarakat Banten tak mengetahui soal Bank Banten karena tidak langsung bersentuhan dengan ‘Perut’ rakyat ” Terangnya

” Namun ada Dana hasil Iuran dalam bentuk Pajak yang disepakati Legislatif untuk disuntik kepada Bank Banten dengan tujuan agar Bank Banten bisa Sehat dan Normal serta mampu memberikan Kontribusi bagi Masyarakat Banten. Namun faktanya uang tersebut tidak membuat Bank Banten Normal dan Tangguh namun Semakin Merugi.” paparnya.

Sementara itu, Imdad ketua Forum Pemerhati Peduli Banten (FP2B) memandang bahwa Gerakkan Banten Berseru wajib turun dan siap Adu data soal kerugian negara dan Neraca Laba Rugi sehingga mengakibatkan Bank Banten terpuruk.

“Kita bisa melihat Harga Saham Bank Banten Per Lembar per hari ini, 16 November 2022, merosot secara terus menerus, hanya dihargai Rp.50 per lembarnya, yang berarti harga 1 lot (500 lembar Saham) berdasarkan ketentuan BEI hanya Rp. 5000 (Lima Ribu Rupiah), dari sebelumnya sejak Bank Banten berdiri, Emiten dengan kode “BEKS” di Bursa Efek Indonesia, seharga Rp.185. ” Terang Imdad

Untuk itu Imdad berharap, Bank Banten harus bisa mengeluarkan jurus baru untuk keluar dari betahnya kerugian-kerugian yang ada, menurutnya, secara Bruto sudah oke untuk tahun 2022. Aksi Korporasi yang dilakukan oleh Bank Banten, namun tidak sebanding dengan BPOP Biaya Operasionslnya, sehingga pada akhirnya tetap mengalami kerugian di tahun yang sama 2022 ini ” Jelasnya.

Dalam aksinya tersebut, Beberapa Pihak yang diketahui merupakan pihak Bank Banten mengajak GBB untuk melakukan upaya Negosiasi dan bertemu dengan pihak Bank Banten untuk berdiskusi berbagai hal namun GBB menolak karena tidak miliki Visi untuk berdialog murni untuk mendapatkan dukungan publik dan mendukung KEJATI dalam pernyataan di media nya soal Minta Dukungan dari Masyarakat.

“Saya menolak untuk berdiskusi karena pada prinsipnya diskusi sudah sring dilakukan namun tidak pernah menghasilkan berbagai Solusi untuk menyehatkan Bank Banten.” pungkas Arwan yang juga sebagai Ketua Kamp Banten.

“Kami akan kembali Turun Aksi di 02 Desember 2022 di Depan Hotel Ratu sebagai bagian dari pengawasan pada Proses RUPLS LB yang digelar.” Tutup Arwan.

Massa Aksi membubarkan diri secara tertib setelah semua tuntutan disampaikan di Publik (Agus/Red)

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *