RajaBackLink.com

Kodam XIV/Hasanuddin : Bangun Food Estate Untuk Turunkan Inflasi dan Bantu Ekonomi Masyarakat*

*Kodam XIV/Hasanuddin : Bangun Food Estate Untuk Turunkan Inflasi dan Bantu Ekonomi Masyarakat*

 

Star7 Tv-Makassar-Makassar – Mulai di tahun 2022 lalu, Inflasi menjadi salah satu isu utama yang dikhawatirkan masyarakat global yang berpengaruh terhadap negara-negara di dunia salah satunya di Indonesia. Kekhawatiran soal inflasi ini naik dua kali lipat pada September 2022 dari tingkat kekhawatiran pada awal tahun. Kenaikan harga pun menjadi perhatian nomor satu.

Pemerintah Indonesia dan otoritas terkait pun terus memperkuat sinergi komunikasi kebijakan untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat, sehingga tetap terkendali. Seperti halnya langkah yang dilakukan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han) dalam mendukung program pemerintah yakni Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). (22/08/2023).

Orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini menindak lanjuti dengan melakukan langkah yang berskala besar yakni melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan yang berlokasi di Desa Mapila, Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yakni PT. Bukit Makmur Resource (BMR) bekerja sama dalam bentuk kegiatan Food Estate guna mendukung program pemerintah khususnya dalam membantu masyarakat sekitar perusahaan dan menekan inflasi.

Kerjasama Food Estate tahap pertama seluas 10 hektar, telah berjalan beberapa bulan lalu. Walaupun tergolong masih baru, yang dihasilkan dari lahan aneka sayuran, peternakan dan perikanan tersebut dapat dikatakan sangat fantastis, dimana pada komoditi hortikultura seperti cabe, tomat, terong, kacang panjang, buncis, kangkung dan bayam, mulai dirasakan manfaatnya.

Tak main-main, sayur yang dihasilkan saat panen perdana pada akhir Juni lalu mencapai 318 kg meliputi : bayam merah 65,6 kg, bayam hijau 21 kg, kacang panjang 97 kg, kangkung 25 kg, mentimun 77 kg, dan buncis 33 kg, yang sebagian besarnya dibagikan kepada masyarakat sekitar sesuai dengan arahan Mayjen Totok.

Tidak hanya dari tanaman tumbuh yang berkembang dengan hasil menggunakan medium tanah bekas limbah ore nikel. Proyek ketahanan pangan ini juga terdapat program peternakan ayam petelur sebanyak 1.000 ekor, peternakan 1.500 ikan lele dan 2.000 ikan nila dengan menggunakan budidaya kolam bioflok.

Menurut mantan Danpusenarmed ini, hadirnya aneka sayuran, peternakan dan perikanan di lahan yang digarap oleh para Babinsa dan warga sekitar, tentunya tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari bagi perusahaan dan juga masyarakat yang ada di sekitar kawasan, tetapi juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar sehingga tujuan dalam membantu pemerintah menekan tingkat inflasi tercapai.

“Dengan kegiatan food state ini, sudah dirasakan manfaatnya, selain kepada karyawan juga kepada masyarakat sekitar, hasilnya untuk karyawan dan sebagian dijual ke masyarakat yang ada di sekitar dengan harga standar”, Tandas Pangdam.

“Ini merupakan wujud nyata salah satu implementasi dari 7 Perintah Harian Kasad dimana TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi”, Tambahnya.
(Kul indah)

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *