RajaBackLink.com

Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota,Pemateri Rembuk Stunting Di Gampong Teungoh.

Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota,Pemateri Rembuk Stunting Di Gampong Teungoh.

Keizalinnews.com.Langsa I Aceh,-

Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota Vivi Handayani,SKM,M,Kes,Pemateri Rembuk Stunting yang di Gelar di Aula serba guna Kantor Geuchik Gampong Teungoh, Langsa Kota,Kota Langsa,Aceh.Kamis (24/8/23).

Vivi Handayani, SKM, M.Kes, kepala UPTD. Puskesmas Langsa Kota, dalam arahannya mengatakan, “pada kasus Stunting ini agar para ibu – ibu membawa anak ke posyandu untuk kami bisa memantau tumbuh kembangnya anak, karena nanti anak tersebut bisa diketahui ada mengindap stunting apa tidak, dan dapat diketahui juga dari berat badan dengan usianya berbeda kondisinya,” tuturnya.

lanjutnya,dari 5 kasus stunting yang ada di gampong teungoh, 4 anak sudah terlihat sehat gizinya, dan 1 gizi buruk. Untuk itu, jadi ibu – ibu jangan takut membawa anaknya ke posyandu karena adanya isu disuntik, karna enggak mesti disuntik untuk memantau tumbuh kembang anak dan perlu diketahui disana ada tenaga kesehatan, begitu juga kami di puskesmas ada menganggarkan untuk diberi PMT bagi anak stunting selama 90 hari dengan mendapat asupan makanan tambahan 1 hari makanan utuh serta berikutnya diberikan makanan penunjang, seperti: puding, dll. Jangan terpancing dengan berita hoax, dan semua asupan itu harus sampai kepada balita yang berisiko gizi buruk, bukan saja anak stunting tetapi kami juga memberikan kepada 90 anak bergizi buruk yang ada diwilayah Langsa kota,”Himbaunya.

Yang sudah masuk ke data kami dan sudah di perioritaskan. Atas data yang kami terima di 10 desa yang berada dilangsa kota ini sudah di masukan ke anggaran tahun 2023. Untuk pengadaan alat ukur dapat di usulkan ke dinkes dan pihak desa bisa juga menganggarkan untuk alat kesehatan ini, agar sehat tumbuh kembangnya anak dalam penanganan stunting dapat teratasi, imbuhnya.

Yusrizal, ST, plt. Camat langsa kota dalam sambutannya menyampaikan, Dengan adanya acara rembuk stunting ini nantinya, agar dapat menghilangkan kasus stunting didesa yang ada dilingkungan wilayah camat langsa kota. Dimana saat ini di gampong Teungoh ada 5 kasus stunting, dan harus dipikirkan secara serius jangan bertambah lagi dan sudah dikeluarkan surat kepada tim pemberantasan stunting digampong teungoh, agar dapat bekerja semestinya,”sebutnya.

Begitu Juga untuk penerapan stunting di gampong dapat di singkronkan dengan puskesmas untuk pendataannya. Jadi perlu diketahui, saat ini ada data yang di ambil dari kader plkb , dan sangat berbeda dengan kader posyandu, kenapa ini bisa terjadi, serta perlu saya tegaskan ini perlu perhatian khusus dari desa. Dan nanti akan kita anggarkan pada anggaran perubahan atau ditahun 2024, ini datanya harus akurat agar bisa diketahui berapa yang harus di anggarkan untuk tiap satu anak, agar kasus ini bisa hilang dan pihak geuchik perlu memberi pemahaman apa itu stunting, dan apa bahayanya. Jangan seperti pepatah aceh, “ureungng Paneuk itu careng, karena ule toeb ngen prut (orang pendek itu pandai karna kepala dekat dengan perut), dapat disimpulkan dengan masalah stunting saat ini sudah berbanding, maka anak – anak itu harus sehat badan dan dengan sehat pasti cerdas, jadi ini harus kita lakukan dengan moto: men sana insano (dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat), Pungkasnya.

Dipenghujung acara diisi dengan Penandatanganan komitmen oleh unsur forkopimcam yang berhadir pada acara tersebut, serta dibarengi dengan sesi Foto bersama.

Turut hadir: Geuchik, camat langsa kota, imum mukim, Ketua tuha peut, kepala bappeda yang diwakilkan, pendamping desa/ kecamatan, penyuluh kb kota langsa, Danramil, kapolsek yang diwakilkan, perwakilan kemenag langsa yang diwakili Kepala KUA, Babinsa dan babinkantibmas, para kader, kepala Bunda PAUD gampong Teungoh.

 

(Medy SP)

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *