RajaBackLink.com
Daerah  

Pembangunan RTLH Desa Teluk Diduga Lamban Dalam Pengiriman Material  

Pembangunan RTLH Desa Teluk Diduga Lamban Dalam Pengiriman Material   

Star7tv.com – PPandeglan BBante – Sebanyak 28 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Teluk yakni 11 pembanguan rumah baru 12 rehab berat dan 5 rehab ringan dikerjakan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Sayangnya, pembangunan tersebut dikerjakan secara asal jadi atau adanya dugaan spesifikasi yang dikurangi.

Diketahui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) itu menelan anggaran 1,285 miliar yaitu dana hibah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkukangan (TJSL) yang dari salurkan melalui Badan Kesewadayaan Masyarakat (BKM) yang bersumber dari Kementrian Keuangan melalui Special Mission Vehicle (SMV) nya yaitu PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang ada di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang. Kamis (28/09/2023).

Berdasarkan itu, selain adanya sebagian warga mengeluh serta adanya dugaan pengurangan material atau tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja(RAB), salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa pihak penerima kucuran dana tidak amanat dalam menjalankan pembangunan di wilayah tersebut.

Mestinya, kata warga, Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) Teluk Mandiri yang dipimpin oleh Ujang Suminta mengedepankan kualitas bukan malah sebaliknya, oleh sebab itu warga menilai BKM itu hanya mengambil keuntungan semata, mengabaikan kualitas terhadap pembangunan dan berdampak terhadap adanya keluhan sebagian masyarakat.

Kita tahu bahwa wilayah teluk merupakan wilayah ektrim, oleh sebab itu jangan asal asalan ketika membangun milik warga yang berpenghasilan rendah,” tegasnya.

Bahkan tak hanya itu, Sambung warga , ada beberapa program yang sudah dilaksanakan oleh BKM Teluk Mandiri, terkesan selalu adanya dugaan peyimpangan mulai dari pengurangan spesifikasi kontruksi dan bahkan juga ada lahan orang lain dibangun.

BKM Teluk Mandiri ini beberapa kali mengerjakan bantuan pemerintah, dan ditahun 2023 ini, BKM Teluk Mandiri juga telah melaksanakan pembangunan SAB Kotaku yang di dalamnya terjadi adanya sengketa tanah dengan warga , padahal anggaran mencapai 530juta rupiah, dan untuk RTLH dari PT SMF mencapai 1.285 Miliar, dikeluhkan sebagian warga lantaran adanya pengurangan spesifikasi,” juga para pekerja tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan sodara saya juga mengeluarkan uang untuk membayar tukang yang mengerjakan pekerjaan tersebut kata warga yang enggan disebutkan namanya

Ditempat terpisah dikatakan oleh salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa kami para pekerja bukan berasal dari Desa rancateureup pak bukan orang teluk, kami kerja bukan harian borangan pak sebesar Rp 7 juta sampai selesai, ini rehab berat pak sebagai pondasi tidak digali, dan untuk besi digali dan kalau dinding pakai herbal.
Pondasi pakai batu pungkasnya

Beda halnya dengan Untung selaku Sekretaris Desa Teluk saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa Kalau gak salah ada 28 penerima manfaat Rehab ringan dan berat nya konfirmasi ke nomer ini aja 08528230xxxx Masa sih pak Ujang orangnya wel come Bentar yah lgi makan dulu kagok ngetik nya, dan Atuh ke lokasi aja langsung di sekretariatan samping orsel Tiap hari ada ge,
Sama mumin, KPM total 12 rumah
Berat 11 rumah
Ringan 5, rumah kalau pak Ujang Katanya lagi pada di panimbang pungkasnya

Sementara itu Ujang selaku BKM Teluk Mandiri Sulit Untuk Dimintai keterangan sampai ditayangnya Pemberitaan
(Somantri/ Ujang.P/Hri)

 

 

Langsiran media, mitrapolisi.com

 





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *